Muara Takus merupakan sebuah komplek percandian yang cukup besar dan luas. Candi ini juga diyakini sebagai kompleks peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang tertua di dunia, dan juga merupakan simbol dari puncak kejayaan kerajaan itu.
Lokasinya yang tidak sulit dijangkau membuat candi ini dapat dengan mudah dikunjungi dengan perjalanan darat kurang lebih 3 jam dari Pekan Baru, Riau. Letaknya yang juga di tepi sungai Kampar Kanan dapat dicapai dengan mudah dari jalan lintas Riau - Sumetera Barat yang hanya berjarak sekitar 20 km.
Sejarah Candi Muara Takus
Sampai dengan saat ini sebenarnya belum ada satupun bukti sejarah Candi Muara Takus yang bisa menunjukkan kapan tepatnya candi ini dibangun. Tetapi secara pasti candi ini telah ada pada jaman kejayaan Kerajaan Sriwijaya.
Candi Muara Takus pertama kali ditemukan paada tahun 1860 oleh seorang arkeolog bernama Cornet D. Groot. Keunikan candi ini adalah bangunannya yang terbuat dari beberapa jenis batu yaitu batu bata, batu pasir, dan juga batu sungai. Candi ini juga dikelilingi oleh bangunan semacam pagar tembok yang terbuat dari batu bata berukuran cukup besar yaitu sekitar 74x74 cm. tentunya hal ini sangat unik mengingat sebagian besar candi di Indonesia yang kita kenal menggunakan bahan utama batu andesit, seperti candi Borobudhur, Candi Prambanan, dan lain-lain.
Para ahli mengatakan bahwa batuan yang dipakai untuk membangun Candi Muara Takus ini berasal dari tanah di sebuah desa di dekat candi yang bernama Pongkai, yang terletak sekitar 6 kilometer dari candi. Dalam bahasa China, kata Pong artinya lubang sedangkan kata Kai mempunyai arti tanah.
Jadi desa Pongkai kemungkinan besar dinamai berdasarkan kondisi desa dimana banyak ditemukan tempat dengan tanah yang berlubang besar akibat pengerukan tanah besar-besaran untuk digunakan membuat batu candi.
Latar belakang sejarah candi muara takus saat didirikannya kemungkinan besar adalah karena daerah Muara Takus pada zaman dahulu adalah sebuah daerah yang sering disinggahi oleh banyak pelaut dan pedagang yang menyusuri Sungai Kampar Kanan dengan kapal. Maka terjadilah pertukaran budaya oleh para pedagang dan penduduk yang akhirnya membuat pemerintahan pada zaman itu memutuskan untuk mendirikan sebuah candi sebagai tempat peribadatan dan berbagai acara keagamaan.
Sejarah Candi Muara Takus Dan Keindahan Arsitekturnya
Yang paling mencolok dari sejarah Candi Muara Takus adalah bangunannya yang terbuat dari batu bata kemerahan yang sangat indah, sangat khas candi peninggalan Sriwijaya seperti yang ada pada Candi Muaro Jambi. Kompleks bangunan Candi Muara Takus sendiri terdiri dari beberapa bangunan utama yaitu :
1. Candi Mahligai
Gambar Sejarah Candi Muara Takus - Candi Mahligai |
Candi Mahligai berbentuk stupa yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu kaki, badan, dan atap. Candi ini berdiri di atas sebuah pondasi dengan ukuran 9,44 x 10,6 meter. Pintu masuk candi ini ada di sebelah selatan, dan bagian dasar candi dikelilingi dengan 28 sisi.
2. Candi Tua
Gambar Sejarah Candi Muara Takus - Candi Tua |
Kaki candi tua merupakan sebuah bentuk lingkaran dengan diameter sekitar 7 meter, terdiri dari 2 bagian, yang pertama setinggi 2,37 meter dan bagian kedua setinggi 1,98 meter. Bangunan ini dapat dilihat memiliki tangga selebar 3,08 meter dan 4 meter di bagian barat dan timur. Pada bagian samping tangga terdapat arca singa sebagai penjaganya. Bangunan ini sisi dasarnya terdiri dari 36 sisi, dan walaupun besar namun candi ini tidak memiliki ruangan kosong di dalam candi.
3. Candi Bungsu
Candi Bungsu terletak tepat di sebelah barat candi mahligai dengan bentuk mirip dengan candi sulung. Candi dengan atap berbentuk segi empat ini memiliki ukuran 13,20 x 16,20 meter dengan stupa-stupa kecil dan sebuah tangga di bagian timur candi.
Gambar Sejarah Candi Muara Takus - Candi Bungsu |
Bagian pondasi bawahnya terdiri dari 20 sisi dengan sebuah bidang di atas. Uniknya bangunan ini dibangun dengan menggunakan 2 bahan yang berbeda. Di bagian utara dibuat dengan menggunakan bahan batu pasir, sedang di bagian selatan menggunakan batu bata.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh seorang peneliti bernama Yzerman pernah menemukan sebuah lubang di tepi padmasana stupa. Di dalam lubang itu ditemukan tanah dan abu dengan 3 potongan emas di dalamnya dan 1 kepingan lainnya ada di dasar lubang dengan goresan gambar tricula dan 3 huruf nagari. Selain itu ditemukan juga sebuah potongan batu persegi yang digores dengan gambar tricula dan juga sembilan huruf pada salah satu sisinya.
4. Candi Palangka
Sejarah Candi Muara Takus Dan Keunikannya
Yang unik dari sejarah Candi Muara Takus seperti yang telah diketahui, yaitu ciri khas candi muara takus terletak pada arsitektur bangunannya yang selain menggunakan bahan yang berbeda dengan candi-candi lain di Indonesia, namun juga memiliki bentuk yang lain. Bahkan mungkin bila dilihat, kompleks candi muara takus malah lebih mirip dengan bangunan candi stupa budha di Sri Lanka, India, Vietnam, atau Myanmar.
**Candi Mendut
Assalaamu'alaikum
ReplyDeleteMaaf saya izin copy isi artikelnya buat tugas sekolah menengah keatas.
Terimakasi
Wassalaamu'alaikum
Assalaamu'alaikum
ReplyDeleteMaaf saya izin copy isi artikelnya buat tugas sekolah menengah keatas saya.
Terimakasi.
Wassalaamu'alaikum
terima kasih artikelnya
ReplyDelete