Candi Plaosan si Kembar Eksotis

Candi Plaosan. Jika anda akan berkunjung ke Candi Prambanan, mungkin anda juga tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mengunjungi situs kompleks Candi Plaosan.

Ini karena kompleks percandian Palosan ini letaknya tidak jauh dari Candi Prambanan. dan walaupun ukurannya mungil, candi yang satu ini tak kalah indahnya dengan candi-candi lain yang ada di dekatnya.


Candi Plaosan


Candi Plaosan merupakan situs peninggalan bersejarah berupa kompleks percandian yang terdiri dari lebih dari satu bangunan candi. Lebih tepatnya di kompleks ini terdapat 2 buah candi, yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Situs candi Buddha ini adalah peninggalan kebudayaan dari Kerajaan Mataram Kuno pada kurang lebih abad ke-9.


Lokasi Candi Plaosan


Kompleks Candi Plaosan berada di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Letaknya juga tidak begitu jauh dari Kompleks Candi Sewu dan juga Candi Prambanan yang sangat terkenal dengan legenda Roro Jonggrang-nya itu. Jika dari Prambanan jarak menuju Plaosan adalah kurang lebih 1,5 kilometer ke arah timur.

Dan selain lokasinya sangat dekat dengan lokasi Candi Prambanan, juga masih ada beberapa candi-candi lain yang berada di sekitar Candi Plaosan. Misalnya saja Candi Ratu Boko, Candi Kalasan, Candi Ijo, Candi Lumbung, Candi Sojiwan, Candi Bubrah, Candi Banyunibo, Candi Sari, dan Candi Barong.

Tapi walaupun letak Candi Plaosan sangat dekat dengan Candi Prambanan yang merupakan candi Hindu terbesar, keduanya sangatlah berbeda dan tidak berhubungan. Plaosan adalah candi Buddha yang cirinya lebih mirip seperti Candi Borobudur.


Sejarah Candi Plaosan


Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa dugaan kuat mengenai tahun dibangunnya Candi Plaosan ini adalah pada sekitar abad ke-9, tepatnya dibangun oleh ratu Sri Kahulunan pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu atau Mataram Kuno.

Menurut Prasasti Cri Kalununan yang berangka tahun 842 Masehi, disebutkan bahwa Candi Plaosan Lor dibangun oleh Ratu Sri Kahulunan yang didukung oleh suaminya. Menurut De Casparis seorang ahli sejarah, Sri Kahulunan merupakan gelar yang dimiliki oleh Pramodhawardani. Ia adalah putri dari Raja Samarattungga yang berasal dari Dinasti Syailendra yang beragama Buddha. Pramodhawardani kemudian menikah dengan keturunan dari Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu yaitu Rakai Pikatan.

Candi Plaosan
Candi Plaosan berlatar belakang Gunung Merapi (gambar: ssl.panoramio.com)

Arsitektur Candi Plaosan


Secara umum area kompleks Candi Plaosan ini terdapat 2 kompleks candi yaitu Candi Plaosan Lor (Candi Plaosan Utara) dan Candi Plaosan Kidul (Candi Plaosan Selatan). Dan satu hal yang menarik di sini adalah relief yang ada pada candi ini sangatlah detail dan halus sekali. Model relief halus seperti ini juga bisa ditemukan di relief Candi Borobudur, Candi Sewu, dan Candi Sari.

  • Candi Plaosan Lor (Candi Plaosan Utara)


Situs bangunan candi yang terbesar di kompleks ini terdapat pada Candi Plaosan Lor. Di pelataran terdepan akan dijumpai 2 pasang patung Dwarapala besar yang saling berhadapan, yang ada di pintu masuk sebelah utara dan selatan masing-masing sepasang. Pada bagian pelataran sebelah utara, bisa ditemukan sebuah teras persegi yang terbuat dari batuan. Di bagian atas teras ini diyakini dahulu berupa bangunan dari kayu, dan sudah hancur. Dan di teras ini dahulu diyakini terdapat patung Dhyani Buddha.

Candi Plaosan - Teras dan Stupa
Candi Plaosan - Gapura, Teras, dan Stupa (gambar: tripadvisor.com)


Bangunan utama di kompleks Candi Plaosan Lor terdiri dari 2 buah candi kembar besar 2 tingkat. Satu candi ada di sebelah utara, dan satu lagi di sebelah selatan. Kedua candi ini menghadap ke barat. Candi yang di sisi utara sering disebut dengan Candi Wanita karena dihiasi dengan banyak relief wanita, sedangkan candi di sisi selatan disebut dengan Candi Pria karena banyak dihiasi relief laki-laki.

Pada bagian luar kedua candi utama ini terdapat 116 buah stupa kecil yang mengelilinginya. Selain itu juga terdapat 58 buah candi perwara. Kedua bagunan utama candi masing-masing memiliki 2 tingkat yang dahulunya dipisahkan dengan kayu di antara tingkatannya. Di lantai bawah dan lantai atas masing masing memiliki 3 ruangan kecil. Sedangkan di bagian tengah ruangan candi terdapat beberapa buah patung Dhyani Boddhisatwa yang sebagian sudah hilang.


  • Candi Plaosan Kidul (Candi Plaosan Selatan)


Kompleks Candi Plaosan Kidul sangat kontras dengan Candi Plaosan  Lor. Letak Candi Plaosan Kidul ada di sisi sebelah selatan Candi Plaosan Lor, dan posisinya terpisah agak jauh oleh jalan raya. Namun sayangnya kompleks ini bentuknya hanya berupa retuntuhan dan puing-puing saja. Di kompleks Candi Plaosan Kidul ini hanya ada beberapa candi perwara atau candi-candi kecil saja.

Candi Plaosan - Relief dan Arca Buddha
Candi Plaosan - Relief dan Arca Buddha (gambar: flickr.com)


Percampuran Budaya Hindu - Buddha di Candi Plaosan


Walaupun Candi Plaosan adalah sebuah candi Buddha, namun jelas sekali arsitektur bangunan maupun  reliefnya merupakan percampuran dari 2 gaya yaitu Buddha dan Hindu. Hal ini terjadi karena masa pembangunannya pada saat mulai runtuhnya Dinasti Syailendra yang beragama Buddha di Jawa, dan mulai bangkitnya Dinasti Sanjaya yang beragama Hindhu.

Selain itu faktor lainnya diduga karena percampuran budaya keduanya yang terjadi saat Pramodhawardani yang beragama Buddha menikah dengan Rakai Pikatan yang beragama Hindu. Dan pernikahan mereka menandai dimulainya percampuran budaya yang juga membuat Candi Plaosan lebih unik dan eksotis.

No comments:

Custom Search